Polresta Mataram Gelar Rakor dan TWG untuk Pengamanan Tradisi Pujawali dan Perang Topat di Lingsar

    Polresta Mataram Gelar Rakor dan TWG untuk Pengamanan Tradisi Pujawali dan Perang Topat di Lingsar

    MATARAM, NTB – Dalam rangka mempersiapkan pengamanan Tradisi Adat Pujawali dan Perang Topat yang akan digelar di Pura Lingsar, Polresta Mataram mengadakan Rapat Koordinasi Eksternal yang dirangkaikan dengan Tactical Wall Game (TWG) pada Rabu (11/12/2024). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakapolresta Mataram, AKBP I Wayan Sudarmanta, S.I.K., M.H., di Gedung Wira Pratama Polresta Mataram.

    Kolaborasi untuk Keamanan Optimal

    Rakor ini dihadiri oleh jajaran Polresta Mataram, perwakilan Kodim 1606/Mataram, Satpol PP Lombok Barat, Camat Lingsar, dan Kepala Desa Lingsar. Dalam sambutannya, AKBP Sudarmanta menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk memastikan kelancaran tradisi tahunan yang menjadi ikon budaya Kabupaten Lombok Barat tersebut.

    “Tradisi Pujawali dan Perang Topat bukan hanya kegiatan adat, tetapi juga daya tarik besar bagi masyarakat lokal dan wisatawan. Oleh karena itu, pengamanan yang baik sangat diperlukan untuk menjamin keselamatan semua pihak, ” ujarnya.

    Sistem dan Pola Pengamanan Ditingkatkan

    Dalam Rakor ini, dibahas berbagai strategi pengamanan, termasuk antisipasi kerumunan massa yang diperkirakan akan memadati kawasan Pura Lingsar. Dengan banyaknya peserta dan pengunjung yang hadir setiap tahunnya, Wakapolresta menekankan perlunya pengaturan pola pengamanan yang terstruktur agar acara berjalan dengan tertib.

    “Pengamanan yang kita siapkan adalah upaya untuk memastikan masyarakat dapat menikmati acara dengan aman dan nyaman, ” tegasnya.

    Tradisi yang Menggugah Harmoni

    Pujawali dan Perang Topat merupakan tradisi yang unik di Lingsar, memperlihatkan keharmonisan antara umat Hindu dan Muslim yang tinggal di kawasan tersebut. Acara ini tidak hanya menjadi simbol kerukunan antarumat beragama, tetapi juga bagian dari kekayaan budaya Lombok yang patut dijaga.

    Melalui Tactical Wall Game, para peserta rapat menyimulasikan berbagai kemungkinan skenario yang mungkin terjadi saat acara berlangsung. Hal ini bertujuan untuk memastikan kesiapan semua pihak dalam menghadapi berbagai situasi, termasuk potensi gangguan keamanan.

    Dengan persiapan yang matang ini, Polresta Mataram berkomitmen untuk mendukung kelancaran acara adat dan budaya tersebut, sekaligus memperkuat citra Lombok sebagai daerah yang aman, damai, dan penuh keragaman budaya.(Adb) 

    ntb
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Bakti Sosial Stunting di Narmada: Langkah...

    Artikel Berikutnya

    Kapolsek Mataram Pimpin Pengamanan Fun Run...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Hasto Bicara Demokrasi, Kasus Harun Masiku Menunjukan Praktik Sebaliknya
    Hendri Kampai: Indonesia Negeri Kaya Tapi Rakyatnya Jauh dari Kata Sejahtera
    Hendri Kampai: Indonesia Emas 2045, Mimpi yang Terancam Sirna
    Hendri Kampai: Enak Ya Jadi Koruptor Sekarang, Hukumannya Cukup dengan 'Denda Damai'
    Hendri Kampai: Jika Hukuman Negara Tak Membuat Koruptor Jera, Biar Rakyat Saja yang Mengurusnya

    Ikuti Kami